Selasa, 10 Maret 2015

Jalan-jalan ke Sea World







CERITAKU

Hasil tes pack positif. Itu berarti aku hamil. Aku takut dengan kehamilan ini mengingat usiaku yang hampir menginjak 40 tahun. Bayang-bayang rasa sakit akibat operasi cesar dari dua kehamilanku yang terdahulu kembali muncul  dalam ingatanku. Walaupun kehamilanku ini sudah berjarak 9 tahun dari anak kedua tapi rasa sakit itu masih saja terbayang di benakku.
Itulah kenapa aku begitu takut dan shock dengan kehamilan ini karena memang aku sudah tidak ingin  punya anak lagi. Tapi ternyata takdir berkata lain dan mau tak mau aku harus menerimanya.

Alhamdullilah….kehamilanku ini tidak terlalu bermasalah. Walau cepat marasa capek tapi aku tetap bekerja  Bahkan aku masih bisa membawa motor sendiri pergi pulang kantor  dan sepertinya bayi dalam kandunganku senang diajak jalan-jalan.
Aku berharap anak yang aku kandung adalah laki-laki karena kedua anakku  perempuan. Tapi ternyata Allah memberi kami anak perempuan lagi.


Tepat di hari jumat tanggal 27 Desember 2013 jam 10.00 aku melahirkan bayi permpuan secara cesar. Alhamdullilah semuanya berjalan lancar. Aku dan bayiku sehat. Aku memberinya nama “ Cinta Kanaya Putri “. Semoga di hatinya penuh dengan cinta dan di cintai banyak orang….





Anakku Cinta

Setelah melahirkan, aku memutuskan untuk berhenti bekerja. Aku ingin fokus mengurus dan membesarkan anak-anakku. Cinta tumbuh sehat. Badannya montok dan menggemaskan. Kehadirannya membawa kebahagiaan tersendiri bagi kami.  Namun keadaan berubah ketika usia Cinta memasuki 8 bulan Cinta mengalami muntah-muntah dan mata kirinya membesar agak nonjol keluar.

Aku dan suamiku membawanya ke Spesialis mata. Diagnosa awal menunjukan bahwa syaraf mata Cinta mengalami pembengkakkan dan untuk mengetahui penyebabnya Cinta harus menjalani CT Scan.

Berbekal kartu BPJS kami memilih RSCM untuk pengobatan Cinta. Semua prosedur kami jalani. Untuk menjalani CT Scan bagi pasien BPJS harus menunggu antrian selama kurang lebih satu bulan lamanya.      ( Wow lama bangeeettt )

Akhirnya pada tanggal 20 Oktober 2014, Cinta menjalani CT-Scan. Mengingat cinta masih bayi, Cinta harus di bius total. Cinta menangis kencang saat jarum mulai menyentuh tubuhnya. Tangisan Cinta membuat aku ikut menangis. Tak tega rasanya melihat dia kesakitan seperti ini.
Cinta belum sadar ketika keluar dari ruang CT-Scan. Dan aku melihat banyak bekas tusukan jarum di tangan dan kakinya. Menurut suamiku yang sejak awal menemani Cinta, Dokter kesulitan menemukan urat nadi Cinta karena tubuhnya yang montok.
Seminggu kemudian kami mengambil hasil CT-Scan Cinta. Hatiku dag dig dug ngga karuan. Aku berdoa dan berharap hasilnya baik dan tidak terjadi sesuatu yang menghawatirkan. Aku mencoba menenangkan diri hingga dokter menjelaskan semuanya. Aku begitu shock. Lemas rasanya tubuhku ketika dokter mengatakan bahwa ada tumor di belakang bola mata Cinta.

Aku marah pada keadaan ini. Aku marah pada Tuhan. Kenapa putri kecilku harus di berikan cobaan  seperti ini.  Apa yang terjadi pada Cinta membuat aku menutup diri dari tetangga. Aku belum siap jika mereka tahu keadaan Cinta.


Aku dan suamiku lebih intens mengunjungi RSCM. Selama di RSCM kami banyak bertemu dan berbicara dengan keluarga pasien yang senasib dengan kami. Aku bersyukur karena kondisi Cinta masih jauh lebih baik di bandingkan pasien lain dan aku melihat mereka begitu tegar dan tetap semangat menjalani hidup. Hal ini  membuatku menjadi lebih kuat, lebih sabar dan ikhlas menerima dan mengadapi cobaan ini.