Senin, 20 Juni 2011

WISATA KAMPUNG 99 PEPOHONAN


Add caption


Akhirnya rasa penasaranku terhadap kampung 99 terjawab sudah. Keinginan ku untuk mengunjungi tempat wisata ini akhirnya terwujud. Minggu 19 Juni 2011 bersama ke dua putriku kami beraksi lagi dengan mengunjungi tempat wisata yg selama ini hanya kami dengar dari cerita orang.

Di bawah terik sinar matahari, motor kami melaju menuju tempat wisata Kampung 99. Lokasinya cukup dekat dengan Masjid Kubah Emas. Dari Depan Masjid Kubah Emas masuk ke dalam kurang lebih 500 meter sampai di jempatan kecil , kemudian belok ke kiri kurang lebih 50 meter maka sampailah kami di Kampung 99.  Namun sayang  jalan yg harus kami lalui setelah jembatan kecil  sangat sempit dan kondisinya rusak, bikin ngga nyaman jalannya.  Tapi semua itu terbayarkan saat kami memasuki tempat wisata kampung 99, udara yang sejuk dan segar menyambut kedatangan kami. Masuk ke sini gratis loh…

Ada kenikmatan tersendiri berada di sini.  Rumah-rumah panggung  sederhana yang terbuat dari papan dan pohon – pohon lebat yg tumbuh secara alami menjadikan tempat ini sangat romantis. Suasananya begitu teduh, tenang dan nyaman membuat perasaan kami  seperti berada di sebuah desa. Sangat cocok untuk orang-orang yg ingin mencari ketenangan  dan inspirasi.

Di kampung 99 juga tersedia berbagai paket kegiatan yg bisa kita pilih, ada peternakan, pertanian dan outbond. Sangat bagus  untuk mengenalkan alam pada anak-anak kita . Mereka bisa belajar menanam padi di sawah,bisa mancing ikan, bisa nyemplung di kolam ikan, bisa menyusui anak kambing dan lainnya. Namun tentu saja semua kegiatan yg kita lakukan ada biayanya. Disini kita juga bisa menginap. Biaya sewa rumah  permalam sebesar Rp.1.500.000,-

Setelah menunggu setengah jam, akhirnya datang juga seorang pemandu yg akan memandu kita menjelajahi  areal kampung 99. Perjalanan kami mulai dengan mendatangi peternakan sapi, kuda dan kambing. Di peternakan ini juga menjual sapi dan kambing untuk umum. Harga sapi hidup per kg  Rp.30.000 sedangkan kambing hidup per kg Rp.35.000. Di peternakan kambing , anakku Medi memberi minum susu botol untuk seekor anak kambing dengan biaya Rp.22.500. Suatu pengalaman yang belum pernah dilakukannya. Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju tempat rusa. Jika ingin memberi  makan rusa juga dikenakan biaya Rp.22.500.

Anak-anakku pengen banget nyemplung ke kolam ikan sambil  nangkap ikan, sayang kami tidak membawa baju ganti.  Akhirnya mereka memilih untuk naik ATV dengan biaya Rp.20.000 per 10 menit.

Wisata Kampung 99 di bangun di atas tanah seluas 5 hektar. Dinamakan kampung 99 karena pada saat tempat ini di bangun  pemiliknya menanam  pohon yg  jumlahnya sebanyak 99 pohon. Saya juga sempat melihat poster grup band Rolling Stone yg di pajang di sana. Usut punya usut ternyata pemiliknya itu fans berat dengan  grup band tersebut.

Setelah selesai berkeliling, akhirnya kami memasuki restoran untuk makan siang. Menu yg tersedia bermacam-macam. Jika anda memiliki budget pas-pasan sebaiknya sebelum memesan makanan ada baiknya bertanya dulu harga makanan  yg ingin anda makan biar tidak menguras isi dompte anda. Karena di daftar menu tidak tercantum harga makanan. Waktu saya bertanya mengapa tidak di sertakan harganya, dengan sedikit berbisik pemiliknya menjawab…… ?!?!?!? dan aku hanya berkata “ oh begitu alasannya” akupun memakluminya.. Akhirnya aku memesan Yoghurt strowbery,   es kelapa muda batok, orange jus, pecel lele, dan mie goreng.  Lama juga menunggu pesanannya, ini dikarenakan proses masak – memasak menggunakan kayu bakar.

Untuk anda yang berdomisili di Depok dan sekitarnya, jika ingin menikmati  wisata alam bernuansa desa ngga perlu jauh – jauh , cukup ke Kampung 99 di  jalan Muhasan II desa Meruyung,  Cinere - Limo     Depok       ( Depan Masjid Kubah Emas ). Sekali jalan anda bisa menikmati dua tempat wisata sekaligus. Anda bisa shalat  di Masjid Kubah Emas dan makan siang di Kampung 99.  So…selamat berwisata…..

Kamis, 09 Juni 2011

Jalan - Jalan ke Kebun Binatang Ragunan



Anakku Medi pengen banget ke Kebun Binatang,  katanya udah lama ngga ke sana. Karena itu,  aku dan kedua putriku, Tantri dan Medi berencana jalan – jalan ke Kebun Binatang Ragunan.

Minggu 5 Juni 2011, kami menuju Kebun Binatang Ragunan dengan naik kereta ekonomi AC dari stasiun Citayam  dan turun di Stasiun Lenteng Agung. Kemudian nyambung lagi naik angkot berwarna merah yg katanya melewati  Ragunan. Karena ini pertama kalinya kami naik kendaraan umum ke Ragunan, kami sempat bingung dengan rute angkot yg berbelok-belok dan terasa jauh. Karena merasa ada yg aneh akupun bertanya ke pak sopir dan ternyata firasatku benar,angkot yg kami naiki udah melewati Ragunan..”Aduh pak Sopir gimana sih”…!???  padahal sebelum naik angkot  aku udah bilang supaya berhenti di Ragunan. Tapi ya sudahlah….dijadikan pengalaman saja. Akhirnya kami berpindah ke angkot arah sebaliknya dan sampailah kami di pintu barat kebun Binatang.

Kebun Binatang Ragunan atau Taman Marga Satwa ini terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan diresmikan pada tanggal 2 Juni 1966 oleh Gubernur DKI Ali Sadikin. Luasnya mencapai 147 hektar dan  memiliki lebih dari 3000 satwa.

Tiba disana udah jam 13.00 wib, sebelum masuk wajib bagi pengunjung untuk membeli tiket terlebih dahulu. Tiket masuk untuk anak-anak Rp.3.000,- dan untuk dewasa Rp. 4.000,-.  Mungkin karena tiketnya yg tergolong murah, menjadikan tempat ini selalu ramai dipadati pengunjung yg ingin ber rekreasi  murah meriah.

Mulailah kami menjelajahi areal kebun binatang . Walaupun cuaca panas tapi udara dikawasan kebun Binatang sangat sejuk, ini dikarenakan banyaknya pohon yg ada di dalam areal tersebut. Karena kita masuknya dari pintu barat maka binatang yg pertama kali kami lihat adalah Gajah dan Jerapah. Kami juga menyempatkan diri untuk menonton atraksi satwa dengan membeli tiket seharga Rp.4000,- per orang. Tadinya anak-anak pengen naik gajah, tapi antriannya panjang banget….

Capek juga ya berjalan kaki mengelilingi kebun Binatang padahal baru setengah perjalanan.. Pegal banget rasanya kaki ini. Dan untuk menghilangkan rasa penat, kami kemudian singgah disalah satu warung untuk istirahat dan makan siang.


Perjalanan kami lanjutkan menuju kandang Singa. Saat melewat danau yg didalamnya terdapat penyewaan perahu. kami pun tertarik untuk mencobanya. Tiket perahu wisata  Rp.7000,- perorang. Sedangkan tiket perahu naga  Rp.10.000,- perorang, dengan mengelilingi danau sebanyak 2 kali. Rasanya enak juga berada di tengah danau yg tenang…lumayanlah untuk mengurangi stress…

Tak terasa waktu sudah jam 16.00. dan kelihatannya langit mulai mendung. Kami pun terpaksa harus pulang walaupun belum semua satwa yg kami lihat. Kami mencoba keluar melewati pintu timur.  Disana udah banyak angkot berwarna biru no 17 yg menunggu penumpang  kearah Lenteng Agung.

Dan ternyata, saya juga baru tahu kalau saya salah naik angkot waktu perjalanan menuju ke Ragunan,. Mestinya dari Lenteng  saya naik Angkot no 17. Angkot ini ngetemnya memang agak jauh dari jalan raya.. Kalau pengen naik angkot ini, kita harus berjalan kaki ke dalam kurang lebih 200 mtr, dan rutenya juga dekat dengan pintu masuk timur Kebun Binatang. Mudah-mudahan ngga ada yg nyasar seperti saya ya…..

So…..demikian ceritaku  saat jalan-jalan ke Kebun Binatang Ragunan. Sampai jumpa lagi di ceritaku yg berikutnya….. 

Kamis, 02 Juni 2011

Berkunjung ke Masjid Kubah Emas



Minggu 29 Mei 2011, saya dan ibu –ibu pengajian komplek perumahan berkesempatan mengunjungi Masjid Kubah Emas DepokMasjid ini terletak di Maruyung, Cinere, Limo, Kota Depok.

Masjid Dian Al Mahri ini diresmikan pada tanggal 31 Desember 2006 bertepatan dengan pelaksanaan sholat Idul Adha 1427 H oleh pendirinya Ibu Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid dan Bapak Drs H. Maimun Al Rasyid. Masjid ini  disebut sebagai Masjid Kubah Emas, karena kubahnya  memang menggunakan material emas 24 karat.


Masjid dengan luas 8000m2 ini dibangun  diatas tanah seluas 70 Hektar dan mampu menampung  20.000 jamaah. Masjid ini memang  dibuka untuk umum dan menjadi salah satu tempat wisata di kota Depok, Lokasinya yg gampang di akses dengan  angkutan umum membuat Masjid ini ramai dikunjungi orang. Halaman Masjid yg begitu luas dengan berbagai tanaman dan pepohonan membuat komplek Masjid terlihat sangat indah dan asri.


Rombongan kami tiba di lokasi Masjid ini sekitar jam 12 siang,  bertepatan dengan waktu sholat dhuhur. Tujuan utama kami memang untuk sholat di Masjid ini. Namun karena kami membawa anak-anak (maklum ibu-ibu ) dan anak dibawah 7 tahun dilarang masuk Masjid, maka kami sholatnya secara bergantian supaya ada yg mengawasi mereka.. Setelah sholat, kami menuju gedung aula untuk makan bersama. Aula ini memang dijadikan sebagai tempat beristirahat. Kami juga tidak lupa untuk mengabadikan momen ini dengan foto-foto bersama. Setelah puas menikmati keindahan Masjid Kubah Emas kini tiba saatnya untuk pulang….